Sudah menjadi fakta umum bahwa berada di alam baik untuk kesehatan mental dan fisik Anda. Namun banyak di antara kita, berada di alam terbuka untuk menikmati suasana hutan atau mendaki bukanlah sesuatu yang bisa kita lakukan secara rutin. Itu sebabnya, Anda bisa menggabungkan perawatan diri dengan melakukan yoga—yoga yang menghubungkan Anda dengan hutan hujan, tepatnya. Bingung harus mulai dari mana? Baca terus.
Pose pohon
Pose pohon terkadang lebih mirip pose “kelinci melompat dengan satu kaki”. Keseimbangan itu sulit! Namun ada trik bagus yang bisa membantu Anda tetap tenang: Setelah meletakkan satu kaki di bagian dalam paha yang berlawanan, bayangkan kaki Anda yang berdiri adalah batang pohon kapuk yang besar, dengan akar yang menghujam di dalam tanah.
Seberapa dalam akar kapuk itu? Sampai ke dunia bawah, menurut mitologi Maya. Di atas tanah, raksasa hutan hujan ini dapat tumbuh setinggi 200 kaki, dengan batangnya yang besar menyediakan rumah bagi bromelia dan katak, dan kanopi yang mengagumkan menjulang ke langit. Kapuk ditemukan di Meksiko selatan, tempat Rainforest Alliance bekerja sama dengan Masyarakat Adat.
Pose gunung
Untuk pose gunung, Anda cukup berdiri dengan kaki dibuka selebar pinggul, lengan di samping, dan telapak tangan menghadap ke depan. Mudah, kan? Ya dan tidak. Untuk mendapatkan manfaat penuh dari pose ini, Anda perlu membumi agar terhubung lebih dalam dengan elemen Bumi, lalu membayangkan gunung yang kokoh.
Untuk bagian ini, kami sarankan Anda bernapas dalam-dalam dan membayangkan diri Anda sebesar dan semegah Pegunungan Kenya, puncak tertinggi kedua di Afrika (setelah Kilimanjaro). Gunung berapi yang telah punah, Pegunungan Kenya memiliki berbagai satwa liar, gletser yang mencair dengan cepat, hutan, dan lahan pertanian. Rainforest Alliance bekerja di lanskap yang indah ini untuk mendukung petani lokal dalam menghadapi perubahan iklim dan menghentikan deforestasi.
Pose setengah katak
Bukan rahasia lagi jika Rainforest Alliance menyukai katak. Kami memilih katak pohon bermata merah untuk menjadi maskot kami lebih dari 35 tahun yang lalu karena populasi katak yang sehat menandakan ekosistem yang sehat—dan kami telah memiliki misi untuk melindungi ekosistem, hutan, dan komunitas sejak awal kami berdiri.
Sebesar apapun rasa cinta kami pada katak, kami merasa pose ini agak sulit dijelaskan, tapi berikut ini penjelasannya: Berbaringlah tengkurap dan letakkan lengan bawah di lantai di depan Anda, lengkungkan punggung Anda. Tekuk salah satu kaki Anda di bagian lutut, gerakkan telapak kaki Anda ke arah bokong; pegang kaki tersebut dengan ringan menggunakan tangan Anda.
Bingung? Kami tidak bisa menyalahkan Anda. Mungkin memahami pose ini akan lebih mudah jika Anda tahu persis jenis katak pilihan Anda. Ikuti kuis ini dan cari tahu!
Pose monyet

Monyet howler hitam, yang hanya ditemukan di hutan hujan Amerika, terkenal karena aumannyayang serak, yang dapat terdengar hingga tiga kilometer jauhnya. Meski terdengar mengancam, mereka adalah makhluk yang cukup tenang, berjalan—bukan melompat—dari dahan ke dahan pohon hutan hujan yang tinggi, dan memakan makanan vegetarian berupa kacang-kacangan, beri, dan bunga. Dalam Popol Vuh, kitab penciptaan suku Maya, monyet-monyet ini dipandang sebagai pelindung para juru tulis dan seniman.
Pose monyet pada dasarnya adalah gerakan split—yang cukup untuk membuat hampir semua orang berteriak. Tetapi jika Anda cukup fleksibel untuk pose ini, Anda akan meregangkan kelompok otot utama dan membangun kekuatan inti. Dan jika belum, Anda dapat memahami mitologi artistik di balik primata yang berisik ini dengan halaman mewarnai monyet howlerini. Mewarnai mungkin tidak melatih perut Anda seperti yoga, tetapi dapat meningkatkan kesadaran.
Pose Savasana (orang mati)
Pose Savasana adalah cara klasik untuk mengakhiri sesi yoga. Seperti yang tersirat dalam namanya, Anda berbaring telentang dan membiarkan diri Anda tenggelam dalam Bumi, membentang sepenuhnya, seperti yang dilakukan Rafflesia arnoldii dalam rekamanini. Dikenal juga sebagai bunga bangkai, bunga besar ini —yang terbesar di dunia—mengeluarkan bau yang sangat busuk, mirip dengan bau daging yang membusuk. (Sebelum Anda mengernyitkan hidung, ingatlah bahwa Anda mungkin juga akan mencium bau busuk setelah berolahraga.)
Menyaksikan bunga bangkai tumbuh mekar adalah hal yang langka. Seorang rekan kami di Lampung, bagian selatan Sumatra berkemah selama delapan hari untuk mendapatkan rekaman yang Anda lihat di atas! Petani kopi yang bekerja sama dengan kami di dekat Taman Nasional Bukit Barisan Selatan Sumatera Selatan bahkan dapat menambah pendapatan mereka dengan ekowisata, mengajak para pencinta botani berkeliling tanah mereka untuk melihat—dan mencium—bunga yang menakjubkan ini.